Bisnis yang praktis, ada?
Masih berhubungan dengan artikel sebelumnya. Kalau di artikel sebelumnya saya ngebahas materi bagaimana memilih peluang usaha, kali ini saya akan bocorkan ciri-ciri bisnis yang praktis. Simak ya...
Masih berhubungan dengan artikel sebelumnya. Kalau di artikel sebelumnya saya ngebahas materi bagaimana memilih peluang usaha, kali ini saya akan bocorkan ciri-ciri bisnis yang praktis. Simak ya...
![]() |
Ada bisnis praktis. klik! |
Sudah baca bukunya Mas Ippho Santosa yang berjudul 'Muhammad Sebagai Pedagang'? baca jika belum, sangat bermanfaat untuk anda yang ingin atau mau memulai berdagang. Salah satunya isinya ini tentang bisnis yang praktis. Ternyata ada ciri-cirinya
Selama Nabi Muhammad berdagang pernahkah ada cerita bahwa Beliau memproduksi produk dagangannya? nggak. Beliau hanya fokus menjualkan saja. pertanyaannya apa Beliau tidak bisa, tentunya bisa saja. Trus... Begini Nabi itu setiap apa yang dikerjakannya pasti akan ditiru oleh umat muslim, termasuk dalam berdagang. Jika saat itu Beliau produksi juga hmm gimana, sedangkan umatnya ga semua berlimpah finansial, jika untuk mulai usaha dengan langsung produksi dulu ya banyak yang bisa, nah biar bisa ditiru Nabi hanya fokus menjualkan saja.
Maka untuk memulai bisnis sekarang ini tidak harus produksi sendiri. No production, istilahnya. Saran saya, "langsung fokus saja pada penjualan. Karena, untuk menjalankan proses produksi yang efisien dan menguntungkan perlu modal dan pengalaman yang lumayan. Kalau anda pemula? Biasanya belum sanggup." ini ciri pertama praktis berbisnis, sudah di catat?
Setelah no production, terus apa lagi? No operational. Jangan sampai waktu kita tersita di operasional. Sekali lagi, fokus saja pada penjualan. Ini akan berdampak langsung pada penghasilan (income). Ini biasanya secara umum memulai usaha otomatis operational dihitung dan harus di adakan, contoh saja buka usaha counter, oke tidak produksi tapi pasti operationalnya di haruskan, padahal tidak harus. Dan ciri kasnya orang cina selain operationalnya pasti langsung nyari karyawan. bagus tapi untuk pemula tidak harus. Karena setiap bulan kita harus membayar gaji karyawan, sewa tempat, dan listrik-air. Iya kalau laris. Kalau nggak laris, gimana cara membayarnya?
![]() |
Ini Bisnis Praktis |
Kemudian, saya menyarankan barang yang delivery-able. Ringan di ongkir, tidak terkendala di berat dan size. Jangan pula yang mudah pecah. Sebaiknya pilih produk yang kecil ukurannya tapi nilai jualnya tinggi. Syukur-syukur mudah disimpan, nggak nyita space. Kenapa harus di perhitungkan point ini? karena zaman sekarang semua serba online kan, pasar bukan hanya sekitar kita tapi bisa dari luar kota juga, bahkan luar negeri juga.
Gimana dengan kualitas? High quality, saran saya. Karena jika anda muslim trus jualan produk KW, imitasi, abal-abal dan sejenisnya. Bisa dipastikan jauh dari berkah. Jadi pastikan produk bisnis anda kualitasnya nilai 8 atau 9, sehingga manfaat dan khasiatnya berbicara dengan sendiri. Konsumen pun, tanpa diminta, akan memberikan testimoni. Bisa viral, bisa nyebar. Ya, memang lebih baik kalau konsumen yang berbicara ketimbang penjual.
High repetition adalah saran saya yang berikutnya. Cari produk yang harus dibeli ulang oleh konsumen dalam mingguan atau bulanan. Ini akan membantu kita dalam hal cahsflow. Ingat, mencari-cari konsumen baru mengharuskan cost 6 kali lebih tinggi. Adalah menyenangkan kalau konsumen yang ada repeat order dengan sendirinya, mingguan atau bulanan.
Terakhir, high Margin. Minimal marginnya 25%. Itu minimal. Bukan karena kita kemaruk. Bukan. Justru kita ingin bagi-bagi keuntungan kepada reseller, dropship, dll. Kalau margin hanya 10%, gimana bagi-baginya? Rada repot.
Inilah ciri-ciri bisnis yang praktis. Dan insya Allah sangat bermanfaat buat pemula.
![]() |
Klik Bisnis Praktis Ini! |
Peluang Usaha Ippho Santosa, Peluang Usaha 2020, Peluang Usaha Cikarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar